<< .....Kenal gk sma gmbar dsmping
?? (=”=)
Hhee...
Klo masyarakat diluar mungkin blum bnyak yang k’nal tpi cba kita tanya sma
Mahasiswa STIKES Sari Mulia....!!! hmmmmm... Spa yg gk tau smaa nii oraang !
Haaha... katanya siih orang paling tampan dikampus Sari Mulia, ( @ _ @ ’ ) apa
bnar yh ..? hha... mau k’nal lbih jauh lgi tntang biodata dan perjalanan
hidupnya baca tulisan yang dibwah ini..
\ ( ^ __ ^ ) / yipiiiieeee............
Nama
: ( Masih dirahasiakan )
Nama
samaran : .........“Gundul” biasa dipanggil “Habib” hee...
Tempat
dan Tanggal lahir beliau belum diketahui ( “lupa nanya sama habib,” hhe)
Alamat
: ( Masih dirahasiakan )
Pekerjaan
: Mahasiswa STIKES Sari Mulia
Naahh
ini diaa yg di tunggu-tunggu “cerita hidup” beliau... ^^
Berawal dari dilahirkannya Gundul atau biasa dipanggil Habib kiranya sekitar beberapa puluh
tahun yang lalu disebuah kota kecil di Kalimantan Selatan yang dinamakan Desa
Anjir terletak sekitar 30 Km dari kota besar Banjarmasin.
Di Desa Anjir beberapa jam sebelum
dilahirkannya beliau, pada malam jum’at tepatnya pada pukul 22.00 wita datang
awan tebal dan gelap menutupi cahaya bulan yang pada saat itu menerangi
malamnya desa anjir kicau burung yang lari dan suara binatang-binatang ternak
terdengar ketakutan. Kemudian terdengar angin yang sangat deras diiringi petir-petir
sebelum terjadinya hujan lebat di Desa itu.
Seiring
kejadian itu disebuah rumah didesa jam menunjukkan pada pukul 22.45 wita ada
seorang ibu yang sedang mengandung seorang anak didampingi ayah dan keluarga besarnya
dengan perasaan yang sedikit terganggu dengan adanya suara hujan diluar rumah
ibu pun masuk kekamar dan mulai membaringkan badannya ditempat tidur dengan
memegang kedua perutnya yang sedang hamil. Beberapa menit kemudian ibu
merasakan sakit perut yang tidak biasanya lalu ayah berfirasat bahwa anaknya akan
segera lahir ayah pun pergi keluar rumah ketempat bidan kampung dengan cepat
sampai ayah lupa menggunakan alas kaki dan membawa payung untuk melidungi
dirinya dari hujan sesampai ayah ditempat bidan hujan pun reda tidak ada lagi
suara angin kencang, burung dan binatang-binatang ternak pun terlihat bahagia
dengan bulan yang mulai menyinari kembali desa anjir. Setelah itu tibalah ayah
dirumah dan membawa seorang bidan kampung dengan perasaan bahagia ayah mengajak
bidan kampung masuk kekamar untuk melihat kondisi ibu yang sedang berbaring
kesakitan lalu bidan pun mulai melakukan tugasnya, beberapa seling waktu
kemudian seorang anak pun dilahirkan terdengar suara tangisan keras dari
seorang bayi yang mengalahkan semua perasaan tegang pada saat itu menggantinya
dengan perasaan bahagia dikeluarga besar itu.
Beberapa
tahun kemudian tepatnya pada umur beliau 11 tahun, beliau menjadi anak yang
pandai dan rajin membantu orang tuanya. Selang waktu berganti waktu hari,
minggu, bulan dan tahun ketahun beliau berumur 16 tahun dan menjadi remaja yang
nakal dan sering dimarahi orang tuanya atas kelakuannya. Beliau pun baru
memasuki hari pertamanya sekolah di SMA Anjir dengan wajah yang tampan dan
pandai bicara teman-teman wanita beliau pun banyak yang menyukai beliau hingga
nama beliau pun tidak asing lagi terdengar diseluruh sekolah SMA di Anjir.
Tiga
tahun setelah itu beliau lulus dari sekolahnya dan mulai melakukan tugasnya
sebagai lelaki merantau ke negeri seberang
untuk memasuki bangku kuliah. Beliau kuliah di STIKES GIZI Banjarbaru dan mulai
belajar bagaimana menjadi orang yang jauh dari orang tua tersayang.
Waktu
tidak terasa berlalu begitu cepat beberapa bulan kemudian beliau mempunyai
banyak teman dan disuatu pagi yang masih gelap beliau keluar bersama temannya berdua
dengan menggunakan sepeda motor dengan kecepatan yang cukup tinggi beliau
membawa sepeda motor lalu menabrakkan sepeda motornya di pembatas jalan di
daerah Banjarbaru tidak lama kemudian beliau terjatuh pingsan dan dibawa ke rumah
sakit bersama temannya lalu beliau terbangun dan berkata “ apa yang sedang
terjadi bu.. ,” lalu ibunya menjawab “ kamu terjatuh dari sepeda motor
nak," dan beliau bertanya “bu, temanku dimana?,” lalu ibunya menjawab
“temanmu sudah meninggal nak,” beliau pun terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa
lagi hingga keluar rumah sakit dan orang tuanya membawa beliau kerumahnya di
kampung. Beliau pun berhenti kuliah, tidak diketahui apa penyebabnya.beberapa bulan
berlalu lalu beliau berpikiran lagi untuk melanjutkan kuliahnya di sekolah
tinggi kesehatan yang berbeda tepatnya di STIKES Sari Mulia Banjarmasin.
*Tenang Kawan-Kawan Cerita Diatas Sudah Dapat Persetujuan
Dari Tokoh Yang Terlibat Cerita Di Atas 80% benar 20% salah*
#
Tunggu Cerita Selanjutnya Yang Lebih Seru Di Bagian Kedua #
“Penulis
meminta maaf atas tulisan yang kurang
bisa dipahami dan cara penulisan yang kurang tepat,”
\ (
^ ____ ^) /