Muhammad Andrianor. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Berita Terbaru


<< .....Kenal gk sma gmbar dsmping ?? (=”=)
Hhee... Klo masyarakat diluar mungkin blum bnyak yang k’nal tpi cba kita tanya sma Mahasiswa STIKES Sari Mulia....!!! hmmmmm... Spa yg gk tau smaa nii oraang ! Haaha... katanya siih orang paling tampan dikampus Sari Mulia, ( @ _ @ ’ ) apa bnar yh ..? hha... mau k’nal lbih jauh lgi tntang biodata dan perjalanan hidupnya baca tulisan yang dibwah ini..
 \ ( ^ __ ^ ) / yipiiiieeee............

Nama :  ( Masih dirahasiakan )
Nama samaran : .........“Gundul” biasa dipanggil “Habib” hee...
Tempat dan Tanggal lahir beliau belum diketahui ( “lupa nanya sama habib,” hhe)
Alamat : ( Masih dirahasiakan )
Pekerjaan : Mahasiswa STIKES Sari Mulia
Naahh ini diaa yg di tunggu-tunggu “cerita hidup” beliau... ^^

            Berawal dari dilahirkannya Gundul atau biasa dipanggil Habib kiranya sekitar beberapa puluh tahun yang lalu disebuah kota kecil di Kalimantan Selatan yang dinamakan Desa Anjir terletak sekitar 30 Km dari kota besar Banjarmasin.
            Di Desa Anjir beberapa jam sebelum dilahirkannya beliau, pada malam jum’at tepatnya pada pukul 22.00 wita datang awan tebal dan gelap menutupi cahaya bulan yang pada saat itu menerangi malamnya desa anjir kicau burung yang lari dan suara binatang-binatang ternak terdengar ketakutan. Kemudian terdengar angin yang sangat deras diiringi petir-petir sebelum terjadinya hujan lebat di Desa itu.
Seiring kejadian itu disebuah rumah didesa jam menunjukkan pada pukul 22.45 wita ada seorang ibu yang sedang mengandung seorang anak didampingi ayah dan keluarga besarnya dengan perasaan yang sedikit terganggu dengan adanya suara hujan diluar rumah ibu pun masuk kekamar dan mulai membaringkan badannya ditempat tidur dengan memegang kedua perutnya yang sedang hamil. Beberapa menit kemudian ibu merasakan sakit perut yang tidak biasanya lalu ayah berfirasat bahwa anaknya akan segera lahir ayah pun pergi keluar rumah ketempat bidan kampung dengan cepat sampai ayah lupa menggunakan alas kaki dan membawa payung untuk melidungi dirinya dari hujan sesampai ayah ditempat bidan hujan pun reda tidak ada lagi suara angin kencang, burung dan binatang-binatang ternak pun terlihat bahagia dengan bulan yang mulai menyinari kembali desa anjir. Setelah itu tibalah ayah dirumah dan membawa seorang bidan kampung dengan perasaan bahagia ayah mengajak bidan kampung masuk kekamar untuk melihat kondisi ibu yang sedang berbaring kesakitan lalu bidan pun mulai melakukan tugasnya, beberapa seling waktu kemudian seorang anak pun dilahirkan terdengar suara tangisan keras dari seorang bayi yang mengalahkan semua perasaan tegang pada saat itu menggantinya dengan perasaan bahagia dikeluarga besar itu.
Beberapa tahun kemudian tepatnya pada umur beliau 11 tahun, beliau menjadi anak yang pandai dan rajin membantu orang tuanya. Selang waktu berganti waktu hari, minggu, bulan dan tahun ketahun beliau berumur 16 tahun dan menjadi remaja yang nakal dan sering dimarahi orang tuanya atas kelakuannya. Beliau pun baru memasuki hari pertamanya sekolah di SMA Anjir dengan wajah yang tampan dan pandai bicara teman-teman wanita beliau pun banyak yang menyukai beliau hingga nama beliau pun tidak asing lagi terdengar diseluruh sekolah SMA di Anjir.
Tiga tahun setelah itu beliau lulus dari sekolahnya dan mulai melakukan tugasnya sebagai lelaki merantau ke negeri seberang untuk memasuki bangku kuliah. Beliau kuliah di STIKES GIZI Banjarbaru dan mulai belajar bagaimana menjadi orang yang jauh dari orang tua tersayang.
Waktu tidak terasa berlalu begitu cepat beberapa bulan kemudian beliau mempunyai banyak teman dan disuatu pagi yang masih gelap beliau keluar bersama temannya berdua dengan menggunakan sepeda motor dengan kecepatan yang cukup tinggi beliau membawa sepeda motor lalu menabrakkan sepeda motornya di pembatas jalan di daerah Banjarbaru tidak lama kemudian beliau terjatuh pingsan dan dibawa ke rumah sakit bersama temannya lalu beliau terbangun dan berkata “ apa yang sedang terjadi bu.. ,” lalu ibunya menjawab “ kamu terjatuh dari sepeda motor nak," dan beliau bertanya “bu, temanku dimana?,” lalu ibunya menjawab “temanmu sudah meninggal nak,” beliau pun terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa lagi hingga keluar rumah sakit dan orang tuanya membawa beliau kerumahnya di kampung. Beliau pun berhenti kuliah,  tidak diketahui apa penyebabnya.beberapa bulan berlalu lalu beliau berpikiran lagi untuk melanjutkan kuliahnya di sekolah tinggi kesehatan yang berbeda tepatnya di STIKES Sari Mulia Banjarmasin.

*Tenang Kawan-Kawan Cerita Diatas Sudah Dapat Persetujuan Dari Tokoh Yang Terlibat Cerita Di Atas 80% benar 20% salah*
# Tunggu Cerita Selanjutnya Yang Lebih Seru Di Bagian Kedua #
“Penulis meminta maaf atas tulisan yang kurang bisa dipahami dan cara penulisan yang kurang tepat,”
\ ( ^ ____ ^) /

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS